Puisi Seorang Pujangga Yang Merindukan Kekasih Yang Tulus

Puisi Seorang Pujangga Yang Merindukan Kekasih Yang Tulus
Puisi Seorang Pujangga Yang Merindukan Kekasih Yang Tulus
Hatiku, Akankah....

Hari terus berlalu.
Jiwa mengabu dalam kota pilu.
Seiring dengan setiap tanya yang semakin memenuhi jiwaku.
Degup jantung seolah berlomba dengan detakan jam di dinding.

Gerakan jemariku seakan berpacu dengan seluruh kata yang hendak ku kisahkan.
Ada bening hangat yang ku tahan di pelupuk mataku.
Ku tahan agar tak tumpah & menjadi sungai tangisan.

Ada sebongkah sesak yang ku pendam di hatiku.
Ku pendam agar tak nyata & menjadi tutur kepiluan. Baca juga : Aku Seorang IT dan Ini Puisi Cintaku Untukmu.

Akankah bentukan hati bertahan melewati terjalnya perjalananku.

Akankah tatanan kasih berkuasa meruntuhkan hatiku.

Akankah ku berada dalam lautan puja & puji.

Akankah ku hadir dalam rangkaian senyum kemenangan.

Akankah tulusnya asa akan mampu mengurai jalinan cintaku.

Akankah gengaman tangan keiklasan sanggup untuk mencipta senyum.

Akankah ayunan langkah keyakinan berkuasa hapuskan seluruh ragu.

Bila hatimu mau mengisahkan cintamu padaku.
Bila jiwa mu rela tuk membagi kisah denganku.
Bila senyumku bersambut dengan senyummu.
Bila sayang mu adalah untukku.

Bila kehadiranku merupakan harapmu.
Bila masa depanmu itu aku.
Bila hanya akulah untukmu.

Akan..

Ku simpan erat tiap tatapan ketulusanmu jauh di lubuk hatiku.

Ku genggam erat tiap anggukan keyakinanmu jauh di nuraniku.

Ku letakkan hati-hati tiap tetesan airmata asamu jauh di tiap asaku

Ingin ku ceritakan padamu lewat setiap nyanyian hatiku.

Inginku berdiri tegak di sisi rasa syukur & kebanggaan.

Akankah... semua itu menjadi nyata.
Akankah... Kutemukan kau dalam tiap helaan nafasku.

Akankah.... bukan hanya ilusi semata.
Akankah?Akankah?

Akankah?

Akankah?

Ahhh...aku sungguh tak ingin memikirkannya.

"Sepri Aritonang"

Sekian dari Puisi Seorang Pujangga Yang Merindukan Kekasih Yang Tulus.
Bram Nama saya Bram

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Puisi Seorang Pujangga Yang Merindukan Kekasih Yang Tulus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel